Minggu, 05 Agustus 2012

Favorit Saat Sahur: Film Umar Bin Khattab


PERUBAHAN peringkat acara TV yang cukup signifikan terjadi di jam sahur.

Sudah bukan rahasia jika selama bulan Ramadhan, slot antara pukul 03.00-04.59 WIB mendadak jadi primetime bagi stasiun TV. Tak heran jika stasiun TV berusaha menampilkan acara pendamping sahur paling menarik.

Di pekan pertama, tayangan seperti Opera Van Java Sahur (Trans 7) dan Para Pencari Tuhan Jilid 6 (SCTV) masih memimpin perolehan jumlah penonton.

Namun pada Minggu (29/7), 2 acara ini harus tunduk pada serial buatan Dubai (Uni Arab Emirat) berjudul Omar (Umar Bin Khattab) yang tayang di MNCTV.

Data kepemirsaan pada hari tersebut menunjukkan, hanya serial Omar acara sahur yang mampu merambah ke peringkat 5 besar (ALL). Omar episode kemarin meraih TVR 4,3 dan share 24,9.


Omar adalah potret figur yang kuat dalam revolusi Islam pertama yang secara umum merubah wajah Timur Tengah secara keseluruhan.

Spoiler for Profil Singkat Umar Bin Khattab:
Umar bin Khattab (586-590 - 644 M) diangkat menjadi Khalifah kedua menggantikan Abu Bakar pada 23 Agustus 634.

Lahir di Mekkah dari Bani Adi salah satu rumpun suku Quraisy. Umar muda disegani dan ditakuti pada masa itu, wataknya keras hingga dapat julukan Singa Padang Pasir.Umar pun muda pun diriwayatkan amat keras dalam membela agama tradisional bangsa Arab yang pada saat itu menyembah berhala.

Kepemimpinan Umar adalah awal kejayaan Islam, di masa Umar lah Islam memperluas pengaruhnya hingga ke Persia. Umar juga mendapat gelar dari Rasullulah Muhammad SAW sebagai Al-Farouq (pembeda antara kebenaran dan kebatilan).

Umar disegani dan ditakuti musuhnya karena ketegasannya, dicintai rakyatnya karena kelembutan dan kesedarhanaannya.

Seorang pemimpin ideal panutan umat.


Spoiler for Kisah Umar bin Khattab Masuk Islam:


Umar tumbuh di masa Rasullulah Muhammad SAW hidup. Dalam masa perjuangan Rasul Muhammad menyebarkan Islam, Umar menjadi salah satu figur yang amat sangat membenci Muhammad. Diriwayatkan pada suatu saat, Umar berniat membunuh Rasul Muhammad SAW. Saat dalam perjalanan mencari Rasul, Umar bertemu dengan seorang muslim Nu'aim bin Abdulah yang kemudian memberi tahu bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam. Umar pun murka mendengar hal tersebut, ia pun pergi ke rumah adiknya, Fatimah.

Ketika Umar datang, Fatimah sedang belajar Al-Quran bersama Khabbab bin Art. Umar murka dan bertanya :

“Suara apakah yang tadi saya dengar dari kalian?”,
“Tidak ada suara apa-apa kecuali obrolan kami berdua saja”, jawab mereka
“Pasti kalian telah murtad”, kata Umar dengan geram
“Wahai Umar, bagaimana pendapatmu jika kebenaran bukan berada pada agamamu ?”, jawab ipar Umar.

Mendengar jawaban tersebut, Umar langsung menendangnya dengan keras hingga jatuh dan berdarah. Fatimah segera memba-ngunkan suaminya yang berlumuran darah, namun Fatimah pun ditampar dengan keras hingga wajahnya berdarah, maka berkata-lah Fatimah kepada Umar dengan penuh amarah:

“Wahai Umar, jika kebenaran bukan terdapat pada agamamu, maka aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah Rasulullah”

Melihat keadaan saudara perempuannya dalam keadaan ber-darah, timbul penyesalan dan rasa malu di hati Umar. Lalu dia meminta lembaran al-Quran tersebut. Namun Fatimah menolaknya seraya mengatakan bahwa Umar najis, dan al-Quran tidak boleh disentuh kecuali oleh orang-orang yang telah bersuci. Fatimah memerintahkan Umar untuk mandi jika ingin menyentuh mushaf tersebut dan Umar pun menurutinya.

Setelah mandi, Umar membaca lembaran tersebut, lalu membaca : Bismillahirrahmanirrahim. Kemudian dia berkomentar: “Ini adalah nama-nama yang indah nan suci”

Kemudian beliau terus membaca :

طه

Hingga ayat :

إنني أنا الله لا إله إلا أنا فاعبدني وأقم الصلاة لذكري


“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”
(QS. Thaha : 14)

Beliau berkata :

“Betapa indah dan mulianya ucapan ini. Tunjukkan padaku di mana Muhammad”.

Mendengar ucapan tersebut, Khabab bin Art keluar dari balik rumah, seraya berkata: “Bergembiralah wahai Umar, saya berharap bahwa doa Rasulullah SAW pada malam Kamis lalu adalah untukmu, beliau SAW berdoa :

“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang yang lebih Engkau cintai; Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam”. Rasulullah SAW sekarang berada di sebuah rumah di kaki bukit Shafa”.

Umar bergegas menuju rumah tersebut seraya membawa pedangnya. Tiba di sana dia mengetuk pintu. Seseorang yang ber-ada di dalamnya, berupaya mengintipnya lewat celah pintu, dilihatnya Umar bin Khattab datang dengan garang bersama pedangnya. Segera dia beritahu Rasulullah SAW, dan merekapun berkumpul. Hamzah bertanya:

“Ada apa ?”.
“Umar” Jawab mereka.
“Umar ?!, bukakan pintu untuknya, jika dia datang membawa kebaikan, kita sambut. Tapi jika dia datang membawa keburukan, kita bunuh dia dengan pedangnya sendiri”.

Rasulullah SAW memberi isyarat agar Hamzah menemui Umar. Lalu Hamzah segera menemui Umar, dan membawanya menemui Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW memegang baju dan gagang pedangnya, lalu ditariknya dengan keras, seraya berkata :

“Engkau wahai Umar, akankah engkau terus begini hingga kehinaan dan adzab Allah diturunakan kepadamu sebagaimana yang dialami oleh Walid bin Mughirah ?, Ya Allah inilah Umar bin Khattab, Ya Allah, kokohkanlah Islam dengan Umar bin Khattab”.

Maka berkatalah Umar :
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah, dan Engkau adalah Rasulullah."

Kesaksian Umar tersebut disambut gema takbir oleh orang-orang yang berada di dalam rumah saat itu, hingga suaranya terdengar ke Masjidil-Haram.

Masuk Islamnya Umar menimbulkan kegemparan di kalangan orang-orang musyrik, sebaliknya disambut suka cita oleh kaum muslimin.



Spoiler for Warisan Umar bin Khattab:


Umar bin Khattab adalah figur luar biasa dalam sejarah Islam. Beliau sangat kuat memegang agama, keras dalam hal kebenaran, tidak peduli celaan demi perintah Allah, cerdas pikirannya, tajam akalnya dan terang mata hatinya. Allah menjadikan kebenaran ada lisan dan hatinya.

Berikut beberapa prestasi Umar bin Khattab semasa kepempimpinannya (riwayat dari berbagai sumber) :

1. Perluasan Wilayah Islam
Pada saat itu karena wilayah kekuasaan semakin luas, maka wilayah Islam dibagi menjadi unit-unit administratif yang diatur menjadi delapan wilayah propinsi yaitu: Mekah, Madinah, Jasirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir.

2. Penataan Struktur Pemerintahan
Sejalan dengan semakin luasnya wilayah Islam, maka Umar melakukan berbagai macam penataan struktur pemerintahan, antara lain:

a. Adminstrasi Pemerintahan
b. Membentuk Lembaga Peradilan
c. Korps Militer
d. Bait al-Mal (Lembaga Perekonomian)

3. Mengumpulkan Ayat-Ayat Suci Al-QUran Yang Tersebar.
Film Omar Tayang Tiap Sahur Jam 04.00 WIB Di MNCTV

  
Sumber : http://www.kaskus.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top